Mengomentari Iklan paling Mengesankan dan Iklan paling Tidak Jelas
IKLAN PALING MENGESANKAN VERSI PENULIS
Simak iklan berikut:
Beginilah lirik lagu yang terdapat pada iklan “Konser Suara untuk Negeri” di NET televisi.
Satu satu daun berguguran jatuh ke bumi dimakan usia
Tak terdengar tangis
Tak terdengan tawa
Reda reda
Satu satu Tunas Muda bersemi
Mengsisi hidup gantikan yang tua
Tak terdengar tangis
Tak terdengar tawa
Redalah reda
Waktu terus bergulir
Semuanya mesti terjadi
Daun-daun berguguran
Tunas muda
Bersemi-bersemi
“mungkin tidak semua orang berbicara, tapi semua orang bernyanyi. Satukan suara untuk perubahan.”
Saya
sangat menyukai iklan ini, meskipun iklan tersebut bukan mengiklankan
suatu produk tertentu. Iklan tersebut mengajak para pemuda Indonesia
untuk mengirimkan video menyanyikan lagu Iwan Fals (semacam audisi).
Siapapun dapat ikut berpartisipasi, termasuk orang-orang yang tidak
dapat berbicara. Lagu yang dimainkan oleh Iwan Fals tersebut,
dinyanyikan oleh beberapa orang yang menyanyikannya dengan bahasa
isyarat. Di dalam iklan, orang-orang tersebut menggunakan gerakan tangan
serta gerak bibir yang dapat dipahami dengan mudah oleh orang-orang
yang tunarungu dan tunawicara. Jadi, semakin terlihat kesan “merakyat”
dari iklan tersebut. Seperti yang kita tahu bahwa hanya program-program
televisi tertentu sajalah yang menampilkan translasi isi acara ke dalam
bahasa isyarat. Tidak hanya pemuda Indonesia yang memiliki keberuntungan
saja yang dapat berkarya, tapi juga para pemuda yang tunarungu dan
tunawicara juga dapat berkarya untuk bangsa ini. Saya amat mengapresiasi
hal ini.
Selain itu, ketika saya mendengar melodi serta lirik lagu yang
dinyanyikan, saya merasakan damai dan ketenangan.Arti dari lirik lagunya
menggambarkan tentang para pemuda Indonesia menggantikan posisi para
pemimpin yang sudah hidup lebih lama yang mendahului dan dimakan usia
seiring berjalannya waktu. Khususnya kalimat terakhir dari iklan ini
yang menyampaikan pesan kepada para pemuda untuk terus berkarya
menghasilkan berbagai hal yang berguna untuk mengubah dunia, khususnya
untuk nusa dan bangsa serta mengubah Indonesia. Saat ini, Indonesia
masih memerlukan banyak karya dan campur tangan para pemuda Indonesia
untuk membangun negeri yang tercinta ini untuk masa kini hingga masa
depan.
IKLAN PALING TIDAK JELAS VERSI PENULIS
Simak iklan berikut:
Iklan
yang paling tidak jelas menurut saya adalah…iklan ting-ting garuda.
Berawal dari dua orang laki-laki dan perempuan yang sedang bersepeda dan
bertemu dengan teman-teman mereka. Mengapa saya mengatakan iklan
tersebut adalah iklan yang tidak jelas?
Jadi
begini, pada awalnya seorang pria bersenandung, “ting-ting bukan
permen, ting-ting bukan biskuit.” Si perempuan yang penasaran bertanya
kepada si lelaki, “Apaan sih ting-ting?”. Kemudian pertanyaan tersebut
bukannya dijawab tetapi si perempuan malah diberi permen ting-ting
garuda. Setelah si perempuan memakan permenennya, mereka berdua
bernyanyi dengan nyanyian yang sama. Beberapa saat kemudian, teman-teman
mereka yang sedang duduk di podium bertanya kepada mereka, “terus apaan
dong?” Lalu dijawab oleh si perempuan yang tadi bertanya dengan
pertanyaan yang sama, “ya ting-ting garuda”
Sudah
tahu nama produknya ting-ting garuda, ktidakjelasan iklannya karena
ting-ting garuda jelas-jelas merupakan produk permen. Pertanyaan dan
jawaban yang dilontarkan para pemain tidak nyambung sehingga menimbulkan
ketidakjelasan. Mungkin sudah hal yang lumrah, tak disengaja, tidak
disadari, dan salah kaprah di Indonesia tentang kebiasaan seperi ini.
Sebagai permisalan, sebagian besar masyarakat memiliki kebiasaan
mengucap ‘terima kasih’ dan membalasnya dengan kata ‘terima kasih’ yang
seharusnya menggunakan kata ‘sama-sama’. Meskipun tidak semua orang
menyadarinya, secara sengaja atau tidak disengaja ternyata iklan
tersebut juga mengimplementasikan hal yang serupa dengan kebiasaan yang
sudah saya jelaskan sebelumnya. Semoga di masa yang akan datang,
penggunaan Bahasa Indonesia dapat difungsikan dengan sebaik-baiknya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar