Monster Imajinasi
Di sebuah bukit yang dipenuhi dengan tanaman bluberi, tersimpan
sesuatu yang amat menakutkan. Sesuatu itu adalah makhluk bertubuh besar dan
berbulu warna fuchsia. Konon, ketika ada seseorang yang melihat moster ini saat
senja tiba, ia akan dikabarkan menghilang dan tidak akan terlihat lagi di
manapun. Walaupun begitu, masih saja ada orang yang berani pergi ke bukit
tersebut untuk mengambil buah bluberi yang tumbuh lebat ataupun hanya sekadar
berjalan-jalan mencari angin segar.
Ada seorang bocah
yang senang sekali berjalan-jalan, berputar-putar, dan berlari-lari di atas
bukit besar tersebut. Bocah tersebut amat menikmati pemandangan alam yang ada
di sana. Ketika asyik di sana, bocah itu menemukan sebuah lubang cukup besar
seukuran tubuhnya. Ia penasaran karena di dalam lubang tersebut terpancar
sinar yang terang benderang sehingga ia memutuskan untuk masuk ke dalam lubang
tersebut. Bocah tersebut membuka mata dan tersadar bahwa ia berada di tempat
lain.Tempat yang sama sekali berbeda, asing, dan terasa seperti di dalam mimpi.
Bocah itu tersadar bahwa ia sedang berada di sebuah pantai yang tak pernah ia
kunjungi sebelumnya. Keadaan pantai di sanapun benar-benar aneh, sepi, tak ada
satu pengunjungpun yang datang. Namun, aliran air di pantai tersebut begitu
damai dan tak berombak. Bocah itu bingung, pantai sebagus itu tapi tak ada
orang yang mengunjungi. Bocah tersebut mulai merasa ketakutan, namun ia tetap
mencoba berjalan dan menemukan jalan keluar dari pantai tersebut.
Sudah lebih dari
lima jam bocah itu berjalan di sekitar pantai itu, tetapi ia tidak menemukan
orang dan jalan keluar. Senja telah tiba, ia merasa kelelahan dan dari kejauhan
bocah tersebut melihat sesosok makhluk berwarna fuchsia berjalan mendekatinya.
Semakin dekat, bocah itu semakin takut. Ia berhenti dan berputar arah dan tidak
tahu harus berjalan ke arah mana. Tapi ia tetap berjalan menghindari monster tersebut.
Sayangnya, langkah
kecil bocah tersebut tak mampu menghindari monster. Tangan monster itu meraih
tubuh bocah kecil tersebut. Bocah malang itu ketakutan dan memejamkan mata
serta berteriak meminta tolong. Tetapi hanya hening yang menemani. Monster
mulai berbicara bahwa ia akan memakan bocah tersebut. Bocah itu hampir mati ketakutan
mendengarnya. Ia parah dan terus memejamkan kedua matanya. Ketika bocah
tersebut membuka matanya, ia sudah berada di ruangan yang terang dan alas yang
empuk. Ternyata ia menyadari bahwa ia ada di kamarnya sendiri. Ia baru tersadar
dan bersyukur apa yang ia alami tadi hanyalah sebuah mimpi.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar